Jumat, 02 Desember 2011

Sidang Tindak Pidana Korupsi

Sidang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang pertama untuk Majene di Pengadilan Tipikor Sulawesi Barat menghadirkan dua kepala sekolah (kasek) SD. Sidang pembacaan dakwaan dilakukan hari ini.

Dua kasek akan menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, besok. Ini adalah sidang tipikor pertama untuk Majene di Pengadilan Tipikor, Mamuju, Sulawesi Barat,” kata Kasi Intel Kejari Majene Dwi Cipto di Kantor Kejari Majene, kemarin. Dua tersangka ini, yakni Kasek SD 63 Lembang Muhammad Hadang dan Kasek SD 26 Pakkola Ilyas.

Menurut Cipto, kedua kasek ini merupakan tersangka kasus dana Block Grant 2010. Mereka dituding melanggar Pasal 2 dan 3 tentang Tindak Pidana Korupsi. Dua kasek ini akan menjalani sidang perdana, yakni pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor Sulawesi Barat. Pengadilan ini untuk pertama kali bagi warga Majene.

Dinas Pertanian dan Peternakan

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) memiliki dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp3,6 miliar. Dana ini akan digunakan untuk peningkatan produksi pertanian dan peternakan.

Kepala Distanak Polman Basir Halim mengatakan, fokus peningkatan produksi pertanian diarahkan pada pembukaan jalan usaha tani, normalisasi dan pembukaan jaringan irigasi, pengadaan mesin penggarap sawah, serta mesin penggilingan gabah. Menurutnya, anggaran DAK kali ini sebagian besar diarahkan pada peningkatan produksi pertanian. Sebelumnya telah dialokasikan untuk peningkatan produksi peternakan.

Kendati demikian, sebagian DAK masih ada untuk bidang peternakan. “Khusus untuk bidang peternakan hanya difokuskan pada optimalisasi rumah potong hewan (RPH) yang saat ini dianggap belum berjalan normal, yakni sekitar 20% dari total anggaran,” ungkapnya.

Pada dasarnya DAK yang diterima Distanak sebesar Rp5,1 miliar, tapi Rp1,5 miliar di antaranya mengalir kepada Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Dishutbun) dan Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP2KP) yang juga memiliki program khusus pada masing-masing bidang.

“Dari anggaran yang diserahkan tersebut, Rp1 miliar di antaranya diserahkan kepada Dishutbun dan Rp500 kepada BP2KP Polman. Hal itu dengan harapan menunjang kinerja penyuluh lapangan yang selama ini dianggap juga membutuhkan dukungan anggaran maksimal,”paparnya.

Bupati Majene Kalma Katta

Bupati Majene Kalma Katta mengambil sumpah dan melantik pejabat eselon III, kemarin. Sebanyak 31 orang untuk eselon IIIa dan 48 pejabat eselon IIIb sehingga total pejabat yang dilantik ada 79 orang.

Pertimbangan dilakukan mutasi adalah karena kinerja beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menurun sehingga Bupati menilai perlu dilakukan penyegaran.

“Beberapa SKPD menunjukkan penurunan kinerja, barangkali jenuh sehingga perlu dilakukan penyegaran. Namun, tetap tidak ada yang dirugikan dalam mutasi ini,” kata dia sebelum mengambil sumpah dan melantik pejabat.

Dinas Perhubungan

Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sulawesi Barat melakukan sosialisasi Undang- Undang No22/1999 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) di Majene, kemarin. Dalam sosialisasi itu seluruh kendaraan yang melintas tak luput dari pemeriksaan. Setelah ditemukan kekurangan alat kelengkapan kendaraan, diberikan pemahaman dan pembinaan.

Yang paling banyak ditemukan adalah tak memiliki alat pemadam kebakaran, kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), dan segitiga pengaman,” kata penyidik pegawai negeri sipil Dinas Perhubungan Provinsi Sulbar Darwan.

Pada sosialisasi yang dikemas dalam operasi itu juga ditemukan beberapa kendaraan yang uji dan izin kendaraannya kedaluwarsa. Sosialisasi yang dilakukan ini mendapat kritikan masyarakat. Pasalnya, operasi itu menimbulkan kemacetan. Kemacetan terjadi karena tempat operasi berada satu tempat dengan lokasi pembersihan selokan dan bahu jalan oleh Dinas Perumahan Permukiman dan Kebersihan (Disperkimber) Kabupaten Majene.

Kabid Perhubungan Darat Ahmad berkilah bahwa rencana operasi akan dilaksanakan di depan terminal baru di Lutang. “Ternyata kami diarahkan ke sini (terminal lama) karena kondisi jalan dalam terminal tidak memungkinkan,”papar dia.

Kepala Dinas Pertambangan dan Sumber Daya Alam

Kepala Dinas Pertambangan dan Sumber Daya Alam Kota Palopo Amang Usman mengundurkan diri sebagai calon direktur PDAM Palopo, kemarin. Hal itu dilakukan setelah namanya diumumkan lulus seleksi berkas serta berhak mengikuti uji kepatutan pada Senin (5/11).

Dengan mundurnya Amang, praktis tersisa dua calon yang memperebutkan kursi direktur PDAM Palopo. Dua calon tersebut, yaitu Kabag Keuangan dan Administrasi PDAM Palopo Yasir dan Kabid Permukiman pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Palopo Hamid Sirateng Nahria. Amang telah menyampaikan rencana pengunduran dirinya sebagai calon direktur PDAM Palopo, sehari setelah Panitia Penjaringan (Panja) mengumumkan tiga besar calon direktur PDAM.

Melalui pesan singkat (SMS) kepada SINDO, Amang mengatakan,akan mengajukan pengunduran diri kepada Panja secara resmi pada Sabtu (3/12). Namun, pengunduran diri Amang diajukan lebih cepat dua hari dari rencana semula, yakni pada 1 Desember. Ketua Panja Direktur PDAM Palopo HM Jaya mengakui mundurnya Amang sebagai salah satu calon direktur PDAM Palopo.

Menurut dia, pengunduran diri Amang diajukan secara tertulis kepada Panja dan tanpa paksaan dari mana pun, sehingga tidak bisa dihalangi. “Jadi, tinggal dua calon yang akan mengikuti uji kepatutan dan selanjutnya dua nama calon ini diajukan ke Wali Kota. Penentuan akhir siapa yang terpilih sepenuhnya akan ditentukan Wali Kota,” kata Sekda Palopo ini.

Informasi diperoleh media massa, alasan AmangUsman mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai direktur PDAM, yakni sebagai PNS masih memiliki karier panjang di birokrasi sehingga memutuskan untuk tetap mengabdi. Tenaga dia pun masih dibutuhkan di birokrasi, masih muda karena baru berusia 49 tahun dan atas dukungan sanak keluarganya.

Untuk diketahui, Amang Usman salah satu pamong senior di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo yang dinilai memiliki kompetensi di jalur birokrasi dan berbagai bidang. Dia juga tercatat sebagai salah satu dosen di Universitas Andi Jemma Palopo. Bahkan, dia dipercaya sebagai Koordinator Tim Sapu Bersih sebagai garda terdepan Pemkot Palopo dalam mengikuti Lomba Bangun Praja tingkat nasional selama tiga tahun terakhir sehingga Palopo berhasil merebut Piala Adipura kelima.

Amang Usman pun diprediksi berpeluang mengisi salah satu jabatan eselon II di jajaran Pemkot Palopo pada mutasi akbar pejabat Palopo memasuki pada awal 2012. Karena itu, banyak pihak menyayangkan bila Amang Usman mengakhiri karier birokrasinya di PDAM Palopo, sebab tenaga dan pemikirannya masih dibutuhkan di birokrasi. Beliau (Amang Usman) cocoknya bukan di PDAM, tetapi di birokrasi menjabat kepala Dinas PU, kepala Dinas Tata Ruang, atau kepala Dinas Kebersihan,” kata Koordinator Luwu Construction Control (LCC) Palopo Rawas Sakti.

 
 
Copyright © 2013 Type Approval Indonesia All Rights Reserved
Alomeci