Selasa, 17 Agustus 2010

Yang Bagi Soevenir Bukan Istana

Souvenir yang dibagikan kepada tamu negara usai upacara peringatan HUT RI ke-65 di Istana Negara banyak mendapat sorotan karena berisi puja-puji terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarganya. Isinya buku-buku, majalah, dan sejumlah cindera mata.

Namun, asal buku-buku tersebut dibantah berasal dari pihak Istana Merdeka. Pemimpin Umum Harian Jurnal Nasional N. Syamsuddin CH. Haesy, misalnya, mengklarifikasi pembagian buku berjudul "Sekarang Kita Makin Percaya Diri" tentang Agus Harimurti Yudhoyono.

"Itu murni inisiatif dari Jurnal Nasional, bukan souvenir Istana," katanya di Jakarta, Selasa (17/8/2010), menanggapi pemberitaan di media online dan televisi mengenai cendera mata bagi undangan yang menghadiri upacara penaikan bendera di Istana Merdeka, Jakarta.

Sejumlah media sebelumnya melaporkan bahwa para undangan pulang dengan menenteng satu tas besar dari bahan serat kayu bermotif alur songket berisikan cenderamata bertema keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di antaranya buku tipis berisi wawancara eksklusif harian Jurnal Nasional dengan Agus Harimurti Yudhoyono itu.

"Kami menilai Agus sebagai tokoh yang pintar dan visioner. Wawancara kami dengan Agus untuk edisi khusus Jurnal Nasional diharapkan menjadi pelajaran dan pengalaman," kata Syamsuddin.

Jurnal Nasional mendistribusikan buku tersebut kepada undangan yang hadir di Istana Negara, tetapi bukan sebagai cindera mata resmi Istana. "Sekarang Kita Makin Percaya Diri" adalah buku tipis dengan 18 halaman yang berisi transkrip wawancara Agus Harimurti Yudhoyono dengan Jurnal Nasional yang diterbitkan sebagai edisi khusus.

Sampul buku berwarna merah cerah bergambar ilustrasi wajah suami Anissa Pohan itu memaparkan soal semangat kehidupan demokrasi berbangsa dan bernegara. Wawancara dilakukan pada 24 Juli 2010 oleh wartawan Jurnal Nasional Budi Winarno dan Koesworo Setiawan di kediaman presiden Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

Agus adalah putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menjalani karier militer dengan pangkat Kapten dan bertugas Yonif Linud 305/Tengkorak, Kostrad. Ia anggota Pasukan Garuda XXIII/A yang merupakan Pasukan Perdamaian PBB di Libanon.
Ayah satu orang putri itu mempunyai gelar Master bidang Public Administration/Mid Career (MPA/MC) dari John F Kennedy School of Government-Harvard University, Cambridge, Massachusetts, AS.

Menurut Kabag Pers Biro Pers Istana, Darmastuti Nugroho, buku Agus diletakkan di pintu-pintu masuk undangan. "Kami hanya menampung dan mendistribusikan," kata Darmastuti kepada pers.

Anda sedang membaca artikel Yang Bagi Soevenir Bukan Istana dan artikel ini url permalinknya adalah http://typeapproval-indonesia.blogspot.com/2010/08/yang-bagi-soevenir-bukan-istana.html
Semoga artikel Yang Bagi Soevenir Bukan Istana ini bisa bermanfaat.

0 komentar:

 
 
Copyright © 2013 Type Approval Indonesia All Rights Reserved
Alomeci